SangrajawaliNews.com, IDI – Anggota Relawan PDIP Aceh Timur, Tgk Muhammad kepada sejumlah media mengungkapkan kronologis kejadian penganiayaan dan pengancaman terhadap dirinya, Sabtu,20 Januari 2024.
Ia menjelaskan, kejadian tersebut bermula saat beranjak dari sebuah warung kopi di Idi Rayeuk pada Kamis , 18 Januari 2024 pukul 23.30 dengan menggunakan sepeda motor menuju kediamannya di Desa Lhok Meureu Kecamatan Darul Ihsan.
Dipertengahan perjalanan menuju rumahnya, tepatnya ditanjakan jalan Buket Itam, muncul mobil Avanza dari belakang dan kemudian secara tiba tiba Ia dihadang oleh mobil tersebut tepat dihadapannya.
Tak lama kemudian, tampak 4 orang tak dikenal turun dari mobil dan mengancam ” bek ka ba-ba PDIP u kawasannyoe . Meunyoe ka ba PDIP u daerahnyo syit, kapreh beuh”( jangan bawa bawa PDIP ke daerah ini , kalau kamu lakukan juga , awas ya).
Setelah mendapat ancaman , kemudian salah seorang dari OTK tersebut menampar relawan PDIP Tgk.Muhammad sebanyak dua kali.
Oleh karena hanya seorang diri dan merasa terancam, Tgk Muhammad hanya bersikap diam tak melawan.
” Saya tidak mengenal keempat orang tersebut. Mereka menggunakan mobil Avanza warna hitam. Sedangkan nomor polisi gak sempat saya lihat. Hanya yang bisa saya lihat huruf depannya saja BM. Setelah mengancam dan menampar saya sebanyak dua kali kemudian mereka langsung pergi.
Sebelum kejadian tersebut, APK (alat peraga kampanye) PDIP berupa bendera, Baliho Caleg DPRA Iskandar Saroeng dan Baliho Caleg DPRK dapil 1 Kasmidi P sebagian dirusak dan juga lenyap. APK yang dipasang oleh anggota relawan PDIP Tgk Muhammad di daerah tersebut hanya bertahan dua hari.
Keesokan harinya , Ketua DPC PDIP Aceh Timur Iskandar Saroeng, Sekretaris Bantuan Hukum dan Advokasi Partai PDIP DPC Aceh Timur beserta beberapa orang pengurus lainnya terjun kelapangan guna melakukan investigasi atas kejadian tersebut.
Berhubung pelakunya tak dikenal, untuk sementara pihak partai hanya memberikan informasi atau LI ( Laporan Informasi ) kepada Polsek setempat.
” Saya minta kepada Pak Kasmidi sebagai BBH untuk mendampingi anggota relawan kita yang sudah menjadi korban.
Kemudian mengambil langkah langkah prosedur serta melaporkan ke Panwas dan pihak pihak terkait hukum lainnya.
Partai PDIP adalah partai yang terbuka dan sangat menjunjung falsafah demokrasi.
PDIP sangat menjunjung etika dan moral dalam berdemokrasi. Terkait kejadian ini , kami menilai hanya segelintir orang saja yang tidak siap dalam berdemokrasi. Tidak siap dalam persaingan secara fair dan sportif.
Partai mana saja memiliki hak untuk melakukan publikasi atau kampanye. Tidak ada yang boleh mengklaim bahwa suatu daerah adalah miliknya sehingga menghalangi hak partai lain.” Jelas Iskandar.
Iskandar juga meminta bantuan pihak penegak hukum untuk menyelidiki insiden ini dan mencari siapa pelaku penganiayaan dan pengancaman tersebut. Agar tahapan pemilu dan pesta demokrasi yang akan dilaksanakan sebentar lagi berlangsung sukses sesuai yang diamanatkan oleh undang-undang. Dan jangan sampai ada yang menciderai demokrasi dengan cara cara tak elok seperti itu.
Sementara itu, terkait kejadian tersebut , sejumlah masyarakat yang sempat memberikan komentar kepada sejumlah awak media. Diantaranya ada yang mengutuk keras atas tindakan oknum yang tak bertanggung jawab.
” Kami sebagai masyarakat tidak suka dengan cara cara seperti itu. Masyarakat itu tidak bodoh lagi. Kami sebagai masyarakat mengecam keras dan perlakuan tersebut harus dipertanggung jawabkan. Semua partai harus bersaing dengan baik. Bukan dengan cara cara seperti itu. Partai PDIP pun punya hak yang sama seperti partai lainnya. Masyarakat mau pilih caleg dari partai apa , itu sudah ada dalam keyakinan masyarakat itu sendiri.” Jelas salah seorang warga masyarakat setempat.
*Ketua DPC PDIP Aceh Timur, Iskandar Saroeng Berdamai dan Memaafkan OTK Syaratnya Jangan Terulang Kembali*
Berita baru saja didapat sejumlah awak media melalui rilisnya, Sabtu, 20 Januari 2024 pukul 18.00 wib, Ketua DPC PDIP Iskandar Saroeng mengatakan setelah dilakukan BAP kemarin yang dilakukanya langsung oleh Polda Aceh. Dengan berbagai pertimbangan yang baik dari partai PDIP. Bahwa Iskandar Saroeng yang mewakili PDIP DPC Aceh Timur sepakat untuk tidak melanjutkan laporan dan memaafkan pihak OTK yang telah mengancam dan menganiaya salah satu relawan bernama Tgk.Muhammmad.
Namun Iskandar Saroeng meminta kepada pihak yang melakukan tersebut tidak mengulangi kembali perbuatannya. Apabila tidak diindahkan maka PDIP tidak akan memaafkan dan akan mengambil tindakan tegas langkah langkah hukum yang berlaku.
Walaupun selama ini PDIP telah mengalami banyak kerugian seperti APK yang dirusak dan hilang Namun pihak DPC tidak mempermasalahkan dan dianggap selesai.(Mus)