sangrajawalinews.com – Tangsel – Ketua Umum Lembaga Organisasi Timur & Sumatera ( OTISTA) Taufik Hidayat mengecam keras penganiayaan dan persekusi yang terjadi pada adek adek mahasiswa yang sedang ibadah dan mengutuk keras aksi penggerebekan oleh sekelompok orang di tempat adek adek mahasiswa yang sedang ibadah doa rosario di kediamannya, yang mana Peristiwa intoleransi itu terjadi di sebuah rumah kontrakan di bilangan Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Minggu (5/5/2024)
Taufik menyatakan “Saya mengecam keras tindak perudungan terhadap peribadatan adik-adik Mahasiswa Universitas Pamulang di Kelurahan Babakan Kecamatan Setu. Bahwa UUD 1945 menjamin warga negara untuk memeluk dan menjalankan agama serta keyakinannya masing-masing tanpa paksaan dan tekanan,” tegasnya.
Aksi tersebut menurutnya sangat provokatif sehingga berpotensi memantik konflik lebih besar “Ini adalah ulah seorang oknum yang memprovokasi sebagian masyarakat dengan memanfaatkan isu SARA untuk motif dan kepentingan pribadi dan otak provokator agar segera di tangkap.
Dikatakannya Kebhinekaan Tunggal Ika, semua umat beragama harus saling menghargai dan menghormati orang yang sedang lagi beribadah Oleh sebab itu, kepada Pemangku Kepentingan dan kebijakan hukum, untuk dapat memberikan jaminan ke masyarakatnya dalam melakukan peribadatan masing masing pemeluk agama dan keyakinan harus kita jaga sesuai dengan Ketentuan perundangan yang berlaku.
“Mari kita percayakan proses hukum yang sedang berjalan ini dan semoga kejadian ini adalah yang terakhir kalinya dan tidak ada lagi pelarangan dan tindakan kekerasan terhadap kegiatan keagamaan yang mengatasnamakan agama itu dan tentunya kita semua menginginkan kehidupan yang damai, tentram dan hidup rukun berdampingan, oleh karena itu terjadinya Konflik wilayah Tangsel harus menjadi kota yang aman untuk pemeluk agama apapun” NKRI Harga mati pungkasnya.
Sumber : Gunawan
Aktivis 98 /Jn