Polres Musi Rawas Gelar Upacara dan Syukuran Hari Bhayangkara Ke-78, Kapolres : Meningkatkan Citra Polri dan Pelayanan Kepada Masyarakat

TNI DAN POLRI102 Dilihat

Sangrajawalinews.com | Musi Rawas -Kapolres Musi Rawas (Mura), AKBP Andi Supriadi SH, SIK, MH, memimpin langsung Upacara Hari Bhayangkara Ke-78, dihalaman depan Kantor Bupati Mura, Pusat Perkantoran Agropolitan Center Pemkab Mura, sekitar pukul 07.30 WIB, Sabtu (1/7/2024).

Nampak hadir langsung, Sekda Mura, H Ali Sadikin, perwakilan Kodim 0406 Lubuklinggau, Kepala BNNK Mura, AKBP Abdul Rahman, perwakilan Kodim 0406 Lubuklinggau, perwakilan Batalyon B Pelopor Petanang Satuan Brimob Polda Sumsel, perwakilan Kejaksaan Negeri Lubuklinggau, perwakilan Pengadilan Negeri Lubuklinggau, perwakilan Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, perwakilan Pengadilan Agama Lubuklinggau.

Upacara tersebut dihadiri dan diikuti langsung, Wakapolres Mura, Kompol M Harsono SIK dan Kabag Ops, Kompol Tony Saputra SIK, serta para Kabag, para Kasat, para Kasi, para Kapolsek, personel Polres Mura.

Serta yang tidak kalah ketinggalan, Ketua Bhayangkari Cabang Mura, Ny Meita Andi beserta Pengurus Bhayangkari Cabang Mura beserta tamu undangan upacara dan syukuran Hari Bhayangkara Ke-78.

Diketahui peringatan Hari Bhayangkara Ke-78, mengusung tema, “Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas”. Saat pelaksanaan upacara tersebut bertindak sebagai komandan upacara, Ipda Astriyan Jerry SH, Paur Subbagkerma Bagops Polres Mura.

Kemudian, usai pelaksanaan upacara, para peserta upacara dan undangan dihibur penampilan oleh, Himpunan Seni Silat Indonesia Generasi Penerus (HIMSSI-GP) Cabang Musi Rawas serta penampilan Polisi Cilik Polres Musi Rawas (Pocil Polres Mura).

Selanjutnya usai pelaksanaan upacara dan berbagai kegiatan, dilanjutkan dengan acara Tasyakuran Peringatan Hari Bhayangkara Ke-78 Tahun 2024, di Auditorium Kantor Bupati Mura, Pusat Perkantoran Agropolitan Center Pemkab Mura.

Namun, disela-sela kegiatan tersebut, Kapolres Mura, AKBP Andi Supriadi SH, SIK, MH, mendapatkan surprise (kejutan), dari, Kodim 0406 Lubuklinggau, berupa nasi tumpeng berukuran jumbo, dengan bertuliskan Selamat Hari Bhayangkara Ke-78

Dalam kesempatan itu, Kapolres Mura, AKBP Andi Supriadi SH, SIK, MH, mengatakan peringatan Hari Bhayangkara Ke-78, mengusung tema, “Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas”.

Tema ini menjadikan Polri sebagai institusi yang dekat dengan masyarakat sebagai kekuatan utama dalam melindungi mengayomi dan melayani masyarakat hingga dapat mewujudkan Indonesia yang lebih maju menuju Indonesia Emas.

“Seperti kita ketahui bersama bahwa hari Bhayangkara adalah hari Kepolisian Negara Republik Indonesia di mana fungsi dan organisasi kepolisian telah ada sejak zaman dahulu kala sebagai salah satu kebutuhan manusia yang mendasar yaitu kebutuhan akan rasa aman,” kata suami Ny Meita Andi ini

Kapolres menjelaskan, di dalam pelaksanaan tugasnya organisasi Polri tidak lepas dari dukungan para rekan-rekan instansi lainnya dalam melaksanakan tugas, oleh karena itu pada kesempatan peringatan hari Bhayangkara ini saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada, Forkopimda Kabupaten Musi Rawas, dan kepada seluruh Kepala Kantor Wilayah instansi pemerintah yang terus bersinergi bersama Polri untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif.

“Saya selaku Kapolres Musi Rawas, AKBP Andi Supriadi SH, SIK, MH, senantiasa memohon dukungan agar dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, kami sadar bahwa kami masih banyak kekurangan dalam pelayanan kami dan kami juga membuka ruang kritik dan yang seluas-luasnya untuk memberikan masukan, sehingga kami lebih optimal dalam melayani masyarakat, kami juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Musi Rawas atas pelayanan kami yang belum sempurna dan masih mengecewakan, pastinya segenap seluruh personel Polri jajaran Polres Musi Rawas, atas pengabdian dedikasi pengorbanan serta kinerja yang telah diberikan kepada organisasi yang kita cintai ini, sehingga dapat menciptakan situasi yang dan kondisi yang aman dan nyaman serta meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri,” jelasnya

Selain itu, Kapolres Mura, AKBP Andi Supriadi SH, SIK, MH, menyampaikan amanat dan arahan, Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo, latar belakang Hari Bhayangkara, hari ini bukanlah hari ulang tahun Kepolisian Negara Republik Indonesia. Fungsi Kepolisian di Indonesia sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, seperti di, Kesultanan Paser (630 M) Di Kalimantan, Kerajaan Kalingga (674 M) di pantai Utara Jawa.

Dimana saat itu Kerajaan Kalingga sekitar tahun 674 M, dipimpin oleh Ratu Maharani Shima, dalam rangka menjaga keamanan dan mewujudkan keteraturan sosial di wilayah kerajaan telah menerapkan hukum yang keras terhadap para pencuri dan pelaku kejahatan dengan menempatkan hukum sebagai panglima, keberadaan fungsi dan organ kepolisian juga semakin terlihat nyata dan tertata.

Dengan baik pada masa kerajaan Majapahit (1294-1478 M). Keberadaan organ kepolisian pada masa ini ditunjukkan dengan adanya Sapta Dharma Putra atau Bhatara Sapta Prabu, yaitu sebuah organ yang terdiri dari para kerabat dekat Raja, berjumlah tujuh orang, bertugas memberikan saran, pertimbangan, dan nasihat kepada Raja dalam menentukan arah politik kenegaraan dan pemerintahan serta dalam pengambilan keputusan penting lainnya, termasuk masalah keamanan, tertiban dan ketenteraman masyarakat.

Disamping itu juga terdapat organ kerajaan bernama Bhayangkara, yaitu sepasukan prajurit terbaik pengawal pribadi Raja yang
sekaligus bertugas mengawasi perdagangan, menjamin penegakan peraturan, memelihara ketertiban, serta menjaga ketentraman bangsa dan Negara, dipimpin Patih Gajah Mada.

Pada masa pemerintahan Perancis yang dipimpin Herman Willem Daendels (1808-1811) telah ada satuan polisi khusus yang dinamakan Jayeng Sekar dibentuk sejak tanggal 1 September 1808. Pasukan ini terdiri dari warga pribumi yang dilatih, dipersenjatai klewang dan pistol serta menunggang kuda pilihan, serta mengenakan seragam berpeci biru yang menandai mereka sebagai polisi profesional.

Pemuda pribumi yang menjadi anggota Jayeng Sekar harus berbadan tegap dan pintar berkelahi, tugas mereka hanya menangkap para pencuri di perkebunan milik Belanda, sehingga tidak memerlukan keahlian khusus. (Yulihastin, Erma. 2008, Bekerja Sebagai Polisi, PT Gelora Aksara Pratama.)

Sejarah lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan terbentuknya Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan suatu proses yang saling berhubungan. Catatan sejarah menunjukkan bahwa fungsi kepolisian di Nusantara telah ada sebelum terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia itu sendiri, jejaknya dapat diketahui pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, seperti pasukan Bhayangkara pimpinan Patih Gajah Mada di Kerajaan Majapahit yang berperan sebagai organ yang menjalankan fungsi kepolisian saat itu, bertugas menjaga keamanan dan menciptakan keteraturan sesuai kepentingan kerajaan.

Karenanya petugaspetugas Bhayangkara dipilih dan ditunjuk oleh kerajaan, oleh karena itu coraknya dapat dikatakan sebagai ruler appointed
police. Namun demikian dalam masyarakat suku bangsa di Nusantara yang memiliki ciri paguyuban, juga berkembang sistem penjaga lingkungan, penjaga kepentingan warga masyarakat, dan keteraturan sosial yang tumbuh, berasal, dan atas inisiatif masyarakat setempat, seperti pecalang di Bali, ulu-ulu di Priangan, ronda kampung, dan lain sebagainya.

Petugaspetugasnya secara sukarela berinisiatif untuk menjalankan fungsi kepolisian secara swakarsa, oleh karena itu coraknya dapat dikatakan sebagai kin police.

Demikian halnya pada masa penjajahan Belanda maupun pendudukan pemerintah Jepang, keberadaan fungsi dan organ kepolisian tetap ada dan diperlukan untuk menjaga keamanan dan mewujudkan keteraturan sosial, namun tugas-tugasnya cenderung digunakan untuk kepentingan penguasa.

Terima kasih kepada seluruh stakeholder dan masyarakat. Permohonan maaf bilamana pelayanan Polri masih ada kelemahan, menyakiti hati rakyat, kami berjanji dan bertekad untuk terus berupaya memperbaiki kekurangan kami.

Pesan Kepada seluruh Personel Polda Sumatera Selatan, agar senantiasa meningkatkan iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta pedomani dan amalkan sumpah yang dititipkan oleh para sesepuh, purnawirawan dan para pemikir Polri, Yaitu TRI BRATA yang pertama kali diucapkan pada Hari Bhayangkara ke-9 tanggal 1 Juli 1955.

Rastra Sewakotama, bahwa kita adalah abdi utama bagi nusa dan bangsa, … kita diharapkan oleh masyarakat untuk menyelesaikan dan menuntaskan seluruh
permasalahan yang dihadapi oleh rakyat, kita harus senantiasa melayani masyarakat, bukan dilayani ….

Negara Yanotama … sadarlah saudara-saudara insan Bhayangkara…saudara-saudara adalah manusia terbaik, yang dipilih dari antara yang terbaik… saudara-saudara harus menjadi tauladan, …. Menjadi contoh dari semua tindakan-tindakan saudara yang baik, sesuai dengan etika dan disiplin Polri yang harus kita pegang teguh

Yana anusasana dharma, sebagai petugas Polri yang Presisi, kita harus mejaga ketertiban pribadi daripada rakyat, dimanapun dan kapanpun serta dalam suasana apapun, dengan mempedomani arahan Bapak Kapolri, bahwa kita harus bertindak Prediktif, Responsif dan transparasnsi berkeadilan, dan kita harus memberikan penjelasan dan pembinaan tertib hukum kepada masyarakat.

Dalam kesempatan, Sekda Mura, H Ali Sadikin mengatakan prestasi ditorehkan Polda Sumsel di HUT Bhayangkara ke 78 salah satunya prestasi dibidang olahraga.

“Mengawali sambutan Bupati Musi Rawas, pertama kali Bupati mengucapkan selamat. Yang mana, di HUT Bhayangkara 1 juli 2024 selamat kepada Kapolda atas kado terindanya tim Bola Volly putra Polda Sumsel meraih juara III dan membanggakan lagi tim Volly putri meraih juara I kapolda Cup HUT Bhayangkara 78,” katanya

Dikesempatan baik ini pula, pemerintah kabupaten (Pemkab) Musi Rawas juga menaruh harapan, terkhusus Polres Musi Rawas agar selalu melayani, mengayomi masyarakat menjaga situasi kamtibamas kabupaten Musi Rawas aman damai dan kondusif.

“Terlebih lagi, mengingat sebentar lagi digelarnya pesta demokrasi pemilihan kepada daerah (Pilkada) pemilihan gubernur Sumsel dan Pemilihan Bupati Musi Rawas. Kami yakin, Polres Musi Rawas mampu mengawal dengan baik dan tetap selalu jaga kekompakan antar seksama, baik TNI-Polri maupun pemda atau bersama warga masyarakat kabupaten Musi Rawas,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, kapolres memberikan piagam penghargaan kepada para pemenang lomba menembak, senpi genggam jenis revolver, juara pertama, Briptu M. Reza Ihsan, juara kedua Briptu Edwin Chaniago dan juara ketiga Bripka Aktamal Ramadhan, sedangkan, senpi bahu SS1V1 juara pertama, Bripka Thomas Eko Agus, juara kedua, Bripda Yadi Julismana dan juara ketiga, Aiptu Hamonangan Sinaga.

Serta dilakukan juga upacara pelepasan pedang pora purnabakti, Iptu Kanoko dan Iptu Barliano,(feri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *